Ini adalah promosi jabatan yang prestisius. Sebab tak banyak orang Indonesia yang menerima promosi jabatan ini, hanya lima orang saja, dan Moestopo adalah salah satunya.
Moestopo tercatat juga sempat menjabat sebagai komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jawa Timur. Bahkan, Moestopo juga mendapuk dirinya sendiri sebagai Menteri Pertahanan RI ad interim sekaligus pemimpin revolusi di Jawa Timur.
Sedangkan di bidang pendidikan, Moestopo menggagas berdirinya Dr Moestopo Dental College pada 1958 yang kemudian berkembang menjadi perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) pada 1961.
“Saat ini, Universitas Moestopo telah menjelma menjadi salah satu universitas swasta bergengsi di Indonesia dengan Akreditasi A di hampir semua fakultasnya. Moestopo juga merupakan pendiri dari Fakultas Komunikasi di Universitas Padjadjaran,” papar Ketua Pengurus Yayasan UPDM Drs Hartono Laras M.Si.
Di luar ketiga bidang tadi, Moestopo pun sempat mencicipi karir sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan mendirikan lembaga Pusat Perdamaian Dunia Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tak heran ketika menghembuskan napas terakhir pada 29 September 1986, Moestopo tercatat memiliki 18 gelar. Hal ini membuatnya bisa dibilang sebagai tentara dengan gelar terbanyak di Indonesia.
Karena itulah, untuk menghargai setiap jasanya, pada tanggal 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Moestopo yang didasarkan pada Keputusan Presiden No. 66/2007 TK.