Hentikan Penderitaan Dalam Ekspor, Organisasi Perlindungan Hewan Gelar Aksi Bersama

Avatar Of Tim Redaksi
Hentikan Penderitaan Dalam Ekspor, Organisasi Perlindungan Hewan Gelar Aksi Bersama
Hentikan Penderitaan Dalam Ekspor, Organisasi Perlindungan Hewan Gelar Aksi Bersama

Satujuang- Act For Farmed Animals (AFFA), Animal Friends Jogja (AFJ), dan Animals Don't Speak Human (ADSH) bersatu dalam aksi bersama memperingati Hari Penyadartahuan Internasional Pelarangan Ekspor Hewan Hidup.

Aksi ini tersebar di , DIY , Lombok, , dan dengan tujuan menyoroti penderitaan hewan yang dikirim hidup-hidup.

Hentikan Penderitaan Dalam Ekspor, Organisasi Perlindungan Hewan Gelar Aksi Bersama

Organisasi-organisasi ini mengutuk keras praktik impor hewan hidup dan menyerukan kepada untuk menghentikan praktik ini demi mengakhiri penderitaan hewan serta melindungi lingkungan.

Elfha Shavira dari Act For Farmed Animals mengungkapkan bahwa praktik ini tidak hanya menyebabkan penderitaan besar pada hewan, tetapi juga merusak lingkungan.

Baca Juga :  Sertijab Camat Sungai Rumbai, Rudi Hartono Pindah ke Malin Deman

Ia menambahkan bahwa mayoritas pengrusakan di Australia dilakukan untuk kepentingan peternakan yang menyediakan hewan yang diekspor, menyebabkan hilangnya habitat hewan liar sebesar 88%.

Pada tahun 2023, sebanyak 339.414 individu sapi mengalami penderitaan karena impor dari Australia ke .

Selama perjalanan, hewan-hewan ini mengalami kepanasan, kedinginan, kelaparan, dan dehidrasi akibat kondisi yang buruk dengan kepadatan berlebih.

Dhiani Probhosiwi dari Animal Friends Jogja menegaskan bahwa beberapa negara seperti Britania Raya telah mengambil langkah larangan terhadap ekspor hewan hidup, sementara Australia, Selandia Baru, dan Brasil juga sudah memulai langkah serupa.

Baca Juga :  Pangdam Diponegoro Dikukuhkan Jadi Duta Asuh Anak Stunting Jateng

Namun demikian, masih diperlukan tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri praktik ini secara global.

Di , AFFA menggelar aksi di depan Kementerian Perdagangan RI, Gambir, Pusat, sementara AFJ melakukan aksi di Nol KM dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penderitaan hewan selama perjalanan impor dan ekspor.

Baca Juga :  Antisipasi Penyebaran Covid-19, Polres Banjarnegara Terus Kampanye Prokes

ADSH juga turut serta dengan menempelkan stiker di ruang publik di , sementara aksi serupa dilakukan di , , Lombok, dan .

Mengingat dampak negatifnya, Selandia Baru, Britania Raya, Brasil, dan Australia telah menghentikan ekspor hewan hidup.

diharapkan dapat mengambil langkah serupa untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan pelestarian lingkungan dengan menerapkan larangan terhadap praktik impor hewan hidup.(Red/rls)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News