Satujuang.com – Hari raya Idul Fitri atau yang biasa disebut Lebaran merupakan salah satu hari besar umat muslim di Indonesia.
Namun, ternyata ada perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Apa sebenarnya yang menjadi penyebab perbedaan ini
Penetapan Hari Lebaran Muhammadiyah dan NU
Pada dasarnya, penetapan hari Lebaran Muhammadiyah dan NU sama-sama didasarkan pada perhitungan hisab atau metode astronomi Islam.
Namun, terdapat perbedaan dalam hal pemaknaan dan penggunaan metode hisab tersebut.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab yang dikenal dengan hisab rukyat atau hisab berdasarkan pengamatan langsung hilal.
Metode ini dilakukan dengan melihat langsung kondisi langit di malam tanggal 29 Ramadan untuk mencari tanda munculnya hilal. Jika hilal sudah terlihat, maka besoknya akan menjadi hari pertama bulan Syawal atau hari Lebaran.
Sedangkan NU menggunakan metode hisab imkanurrukyah atau hisab berdasarkan kemungkinan pengamatan hilal.
Metode ini menghitung kemungkinan pengamatan hilal berdasarkan posisi hilal di atas ufuk serta kondisi langit di lokasi tertentu.
Jika hasil perhitungan menunjukkan kemungkinan besar hilal dapat diamati pada malam tanggal 29 Ramadan, maka besoknya akan menjadi hari pertama bulan Syawal atau hari Lebaran.
Perbedaan Pemaknaan Metode Hisab
Perbedaan dalam pemaknaan metode hisab ini muncul karena perbedaan dalam memahami rukyat atau pengamatan hilal.
Bagi Muhammadiyah, pengamatan hilal harus dilakukan secara langsung dan tidak dapat dikalkulasikan secara matematis.
Sementara itu, NU memandang bahwa pengamatan hilal dapat dikalkulasikan dan diprediksi dengan akurat berdasarkan posisi hilal dan kondisi langit.
Muhammadiyah juga berargumen bahwa metode hisab rukyat lebih akurat karena didasarkan pada pengamatan langsung hilal.
Sementara itu, NU berpendapat bahwa metode hisab imkanurrukyah lebih praktis karena memungkinkan penetapan hari Lebaran dilakukan secara lebih cepat dan tidak perlu menunggu pengamatan langsung hilal di seluruh wilayah Indonesia.
Sumber Perbedaan Hari Lebaran Muhammadiyah dan NU
Perbedaan dalam pemaknaan dan penggunaan metode hisab ini menyebabkan perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara Muhammadiyah dan NU.
Biasanya, perbedaan ini hanya berlangsung selama satu hari saja. Namun, pada beberapa tahun tertentu, perbedaan ini dapat mencapai dua hari.
Sumber perbedaan ini bukan hanya terletak pada perbedaan metode hisab yang digunakan, tetapi juga pada perbedaan dalam pengambilan keputusan oleh masing-masing organisasi.
Muhammadiyah dan NU masing-masing memiliki otoritas untuk menentukan penetapan hari Lebaran, sehingga keputusan penetapan hari Lebaran dapat berbeda antara keduanya.
Selain itu, faktor geografis juga memengaruhi perbedaan penetapan hari Lebaran antara Muhammadiyah dan NU.
Indonesia merupakan negara yang luas dengan banyak perbedaan geografis, termasuk perbedaan dalam posisi matahari dan kondisi langit di masing-masing wilayah. Hal ini dapat memengaruhi pengamatan hilal dan penggunaan metode hisab.
Upaya Menyatukan Penetapan Hari Lebaran
Meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara Muhammadiyah dan NU, namun keduanya tetap berusaha untuk menyatukan penetapan hari Lebaran.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk Tim Rekonsiliasi Hisab Rukyat (TRHR) yang terdiri dari perwakilan Muhammadiyah dan NU.
TRHR bertugas untuk menyatukan penggunaan metode hisab dan menentukan penetapan hari Lebaran yang sama antara Muhammadiyah dan NU.
Upaya ini telah berhasil dilakukan pada beberapa tahun terakhir dan diharapkan dapat terus dilakukan ke depannya.
Kesimpulan
Perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara Muhammadiyah dan NU disebabkan oleh perbedaan dalam pemaknaan dan penggunaan metode hisab, serta faktor geografis dan pengambilan keputusan oleh masing-masing organisasi.
Namun, keduanya tetap berusaha untuk menyatukan penetapan hari Lebaran dengan membentuk TRHR.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat tercipta kesepahaman dan persatuan dalam perayaan hari Lebaran di Indonesia.
Sumber:
1. “Perbedaan Penentuan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah dan NU” Republika Online. Diakses pada 20 April 2023. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/05/28/pp8h8u396-perbedaan-penentuan-hari-raya-idul-fitri-muhammadiyah-dan-nu
2. “Kenapa NU dan Muhammadiyah Beda dalam Menentukan Hari Lebaran” Detik News. Diakses pada 20 April 2023. https://news.detik.com/berita/d-3931288/kenapa-nu-dan-muhammadiyah-beda-dalam-menentukan-hari-lebaran