Hari Lebaran Muhammadiyah dan NU Berbeda? ini Penjelasannya

Avatar Of Tim Redaksi
Hari Lebaran Muhammadiyah Dan Nu Berbeda? Ini Penjelasannya
Bendera NU dan Muhammadiyah

Satujuang.com – Hari raya Idul Fitri atau yang biasa disebut Lebaran merupakan salah satu hari besar umat muslim di .

Namun, ternyata ada perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara dan Nahdlatul Ulama (NU). Apa sebenarnya yang menjadi penyebab perbedaan ini

Hari Lebaran Muhammadiyah Dan Nu Berbeda? Ini Penjelasannya

Penetapan Hari Lebaran dan NU

Pada dasarnya, penetapan hari Lebaran dan NU sama-sama didasarkan pada perhitungan hisab atau metode astronomi Islam.

Namun, terdapat perbedaan dalam hal pemaknaan dan penggunaan metode hisab tersebut.

menggunakan metode hisab yang dikenal dengan hisab rukyat atau hisab berdasarkan pengamatan langsung hilal.

Metode ini dilakukan dengan melihat langsung kondisi langit di malam tanggal 29 Ramadan untuk mencari tanda munculnya hilal. Jika hilal sudah terlihat, maka besoknya akan menjadi hari pertama bulan Syawal atau hari Lebaran.

Sedangkan NU menggunakan metode hisab imkanurrukyah atau hisab berdasarkan kemungkinan pengamatan hilal.

Metode ini menghitung kemungkinan pengamatan hilal berdasarkan posisi hilal di atas ufuk serta kondisi langit di lokasi tertentu.

Baca Juga :  Sikapi Rencana Demo 11 April, KNPI Ajak Mahasiswa Fokus Ibadah Ramadan dan Aksi Intelektual

Jika hasil perhitungan menunjukkan kemungkinan besar hilal dapat diamati pada malam tanggal 29 Ramadan, maka besoknya akan menjadi hari pertama bulan Syawal atau hari Lebaran.

Perbedaan Pemaknaan Metode Hisab

Perbedaan dalam pemaknaan metode hisab ini muncul karena perbedaan dalam memahami rukyat atau pengamatan hilal.

Bagi , pengamatan hilal harus dilakukan secara langsung dan tidak dapat dikalkulasikan secara matematis.

Sementara itu, NU memandang bahwa pengamatan hilal dapat dikalkulasikan dan diprediksi dengan akurat berdasarkan posisi hilal dan kondisi langit.

juga berargumen bahwa metode hisab rukyat lebih akurat karena didasarkan pada pengamatan langsung hilal.

Sementara itu, NU berpendapat bahwa metode hisab imkanurrukyah lebih praktis karena memungkinkan penetapan hari Lebaran dilakukan secara lebih cepat dan tidak perlu menunggu pengamatan langsung hilal di seluruh wilayah .

Sumber Perbedaan Hari Lebaran dan NU

Perbedaan dalam pemaknaan dan penggunaan metode hisab ini menyebabkan perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara dan NU.

Baca Juga :  Kasatgas Imbau Kepala Daerah Ikuti Arahan Pusat Terkait Peniadaan Mudik

Biasanya, perbedaan ini hanya berlangsung selama satu hari saja. Namun, pada beberapa tahun tertentu, perbedaan ini dapat mencapai dua hari.

Sumber perbedaan ini bukan hanya terletak pada perbedaan metode hisab yang digunakan, tetapi juga pada perbedaan dalam pengambilan keputusan oleh masing-masing organisasi.

dan NU masing-masing memiliki otoritas untuk menentukan penetapan hari Lebaran, sehingga keputusan penetapan hari Lebaran dapat berbeda antara keduanya.

Selain itu, faktor geografis juga memengaruhi perbedaan penetapan hari Lebaran antara dan NU.

merupakan negara yang luas dengan banyak perbedaan geografis, termasuk perbedaan dalam posisi matahari dan kondisi langit di masing-masing wilayah. Hal ini dapat memengaruhi pengamatan hilal dan penggunaan metode hisab.

Upaya Menyatukan Penetapan Hari Lebaran

Meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara dan NU, namun keduanya tetap berusaha untuk menyatukan penetapan hari Lebaran.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk Tim Rekonsiliasi Hisab Rukyat (TRHR) yang terdiri dari perwakilan dan NU.

Baca Juga :  Tim Riset Elon Farm Kembangkan Pertanian Modern Berbasis Air Laut

TRHR bertugas untuk menyatukan penggunaan metode hisab dan menentukan penetapan hari Lebaran yang sama antara dan NU.

Upaya ini telah berhasil dilakukan pada beberapa tahun terakhir dan diharapkan dapat terus dilakukan ke depannya.

 

Kesimpulan

Perbedaan dalam penetapan hari Lebaran antara dan NU disebabkan oleh perbedaan dalam pemaknaan dan penggunaan metode hisab, serta faktor geografis dan pengambilan keputusan oleh masing-masing organisasi.

Namun, keduanya tetap berusaha untuk menyatukan penetapan hari Lebaran dengan membentuk TRHR.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat tercipta kesepahaman dan persatuan dalam perayaan hari Lebaran di .

 

Sumber:

1. “Perbedaan Penentuan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah dan NU” Republika Online. Diakses pada 20 April 2023. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/05/28/pp8h8u396-perbedaan-penentuan-hari-raya-idul-fitri-muhammadiyah-dan-nu

2. “Kenapa NU dan Muhammadiyah Beda dalam Menentukan Hari Lebaran” Detik News. Diakses pada 20 April 2023. https://news.detik.com/berita/d-3931288/kenapa-nu-dan-muhammadiyah-beda-dalam-menentukan-hari-lebaran

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News