Satujuang- Harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari USD 1 per barel pada Selasa (28/5) karena ekspektasi bahwa OPEC+ akan mempertahankan pembatasan pasokan minyak pada pertemuan tanggal 2 Juni 2024.
Kenaikan ini juga dipicu oleh dimulainya musim mengemudi di musim panas Amerika Serikat.
Analis dan trader memperkirakan bahwa OPEC+ akan melanjutkan pengurangan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari dalam pertemuan online mereka pada Minggu (2/6).
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik USD 1,12 atau 1,4 persen menjadi USD 84,22 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD 2,11 atau 2,7 persen menjadi USD 79,83 per barel pada penutupan perdagangan.
Di sisi lain, harga batu bara mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, dengan harga kontrak pengiriman Mei turun 0,40 persen menjadi USD 142.40 per ton menurut bursa ICE Newcastle (Australia).
Sementara itu, harga minyak kelapa sawit (CPO) meningkat pada penutupan perdagangan Selasa. Harga CPO kontrak Juni 2024 naik dari MYR 3,963 per ton menjadi MYR 3,968 per ton menurut bursamalaysia.com.
Harga nikel dan timah juga mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Selasa. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) naik 1,07 persen menjadi USD 20.467 per ton.
Sementara harga timah berakhir naik 2,10 persen menjadi USD 33.928 per ton, juga berdasarkan LME.(Red/kumparan)