Lingga – Kurangnya tenaga karyawan di SPBU Kompak Dabo Singkep membuat antrian konsumen mengular saat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU tersebut.
Tidak jarang pengisian BBM di SPBU yang mempunyai tiga buah mesin pengisian BBM (Dispenser BBM) tersebut hanya dilayani oleh seorang karyawan saja.
Sehingga karyawan tersebut harus bolak balik dari satu dispenser ke dispenser lain untuk melayani konsumen, baik yang menggunakan sepeda motor atau mobil.
“Hal ini membuat kami kesal, karena harus sabar menunggu sekian lama,” ujar Eka saat diwawancara awak media sedang mengantri, Minggu (17/7/22).
Dari hasil pantauan awak media, antrian panjang kendaraan bermotor baik jenis kendaraan roda dua, empat dan enam yang terjadi di SPBU Kompak sudah berlangsung sejak beberapa bulan ini.
Hal ini terjadi karena jadwal kerja petugas di SPBU Kompak tidak maksimal dikarenakan kekurangan tenaga karyawan. Akibatnya saat ada petugas yang beristirahat tidak ada petugas lain yang menggantinya.
Melihat kejadian ini mengundang Satriyadi selaku Ketua Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) kabupaten Lingga angkat bicara.
Lelaki yang akrab disapa Yadi ini mengatakan, kejadian yang membuat kesal masyarakat seperti ini sudah sering terjad.
“Saya berharap hendaknya pihak SPBU Kompak memaksimalkan pelayanannya, jangan hanya mengejar keuntungan saja tapi kebutuhan pelayanan masyarakat harus juga diperhatikan,” ungkap Yadi kesal, Minggu (17/7).
Menurutnya, pihak SPBU Kompak harus menambah karyawan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Saya juga sering melihat kejadian ini dan betul di SPBU Kompak memang hanya ada satu karyawan yang melayani pelanggan,” ujar Yadi lagi.
Yadi berharap Pemda Lingga yang berkompoten untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan SPBU ini bisa bersikap tegas.
“Jangan dibiarkan terus seperti ini, masyarakat butuh pelayanan yang baik, jangan begini caranya,” pungkas Yadi. (red/Suryadi Hamzah)
📲 Ingin update berita terbaru dari