Menu

Mode Gelap
Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak Tren Kecantikan Ramah Lingkungan, Ini Bahan Alami dari Indonesia Upah Naik Hanya 6,5 Persen, Ketua Komisi IV Provinsi Bengkulu Buka Kotak Pengaduan Dampak SE KPU Provinsi Bengkulu, Saksi ROMER di Mukomuko Ketakutan SE KPU Provinsi Bengkulu Disebut Bentuk Intimidasi Kepada Pasangan ROMER

SJ News

Dulu Sempat Mesra, As-China Perang Dingin Baru?

badge-check


Dulu Sempat Mesra, As-China Perang Dingin Baru? Perbesar

Dulu Sempat Mesra, As-China Perang Dingin Baru?

China- Di taman sekitar Kuil Tian Tan, Beijing, lansia yang berolahraga mencerminkan pergulatan kehidupan sehari-hari di tengah dinamika global yang berubah cepat.

Di masa lalu, kuil ini menjadi tempat kaisar berdoa untuk panen melimpah, tetapi kini, taman tersebut menjadi ruang bagi masyarakat yang pensiun setelah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi spektakuler China.

Namun, masa depan ekonomi negeri itu terancam oleh ketegangan dengan Amerika Serikat.

Donald Trump, yang bersiap memulai masa jabatan kedua sebagai presiden AS, mengusung kebijakan agresif terhadap China.

Pilihan kabinetnya, seperti Marco Rubio dan Mike Waltz, menunjukkan pendekatan keras yang mengancam ekspor China—sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonominya.

Retorika Trump dan kabinetnya menggambarkan China sebagai “ancaman utama abad ini,” memicu kekhawatiran atas kemungkinan perang dagang baru atau eskalasi militer.

Beijing dan Respons terhadap Ketegangan Global

China tidak tinggal diam. Xi Jinping telah memperingatkan AS bahwa pendekatan mengekang Beijing akan gagal.

Di tengah tekanan ekonomi domestik, termasuk pengangguran tinggi dan sektor properti yang goyah, China telah mengambil langkah diversifikasi ekonomi.

Ini mencakup memperluas perdagangan dengan negara-negara seperti Brasil dan Rusia, serta memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang.

Sementara itu, Beijing terus menguatkan klaim teritorialnya, termasuk Taiwan dan Laut China Selatan.

Meski Trump tidak cenderung terlibat perang luar negeri, kebijakan AS yang mendukung penjualan senjata ke Taiwan tetap memperkeruh hubungan kedua negara.

Prospek Global: Rivalitas Dua Kekuatan

Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada perdagangan, tetapi juga menyentuh isu strategis seperti pengembangan persenjataan nuklir dan aliansi global.

Trending di SJ News