Satujuang- Sebuah pesawat tak berawak yang dikendalikan oleh kelompok Houthi Yaman menyerang Tel Aviv, ibu kota Israel, pada Kamis pekan lalu, mengakibatkan kematian satu orang.
Houthi mengklaim drone mereka berhasil melewati pertahanan udara Israel dan menetapkan Tel Aviv sebagai target utama mereka.
Israel mengakui kegagalan pertahanan mereka dan menyalahkan kesalahan manusia sebagai penyebabnya.
Video di media sosial memperlihatkan drone jenis layang terbang di atas garis pantai dekat Tel Aviv sebelum meledak di kota tersebut.
Houthi menamai drone tersebut “Jafa,” merujuk pada nama Palestina untuk Tel Aviv sebelum pendudukan Israel.
Drone itu diklaim berhasil menempuh jarak hampir 1600 km, melewati berbagai pertahanan termasuk Israel dan angkatan laut internasional.
Kelompok Houthi mengatakan serangan ini sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang dilanda kampanye militer Israel yang disoroti sebagai genosida.
Mereka menegaskan bahwa aksi mereka adalah respons terhadap kebijakan pengepungan dan agresi terhadap Palestina.
Meskipun Yaman merupakan negara yang miskin, Houthi berhasil menunjukkan kemampuan militernya dengan serangan ini, menandai fase baru dalam konflik tersebut.
Israel, dalam balasan terhadap serangan tersebut, menggempur Pelabuhan Hudaidah di Yaman.
Houthi mengancam akan melanjutkan serangan terhadap target vital Israel dan memperingatkan bahwa Tel Aviv masih belum aman.
Netanyahu menegaskan bahwa operasi ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang tak dapat dijangkau oleh Israel, menandakan keseriusan mereka dalam menanggapi ancaman.(Red/Republika)