Menu

Mode Gelap
Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Serahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejari Jakpus Kasus Razman dan Firdaus, Praktiksi Hukum: Pemberian Sanksi Harus Objektif dan Proporsional Polisi Bekuk Komplotan Wanita Spesialis Pencuri Perhiasan Anak Ratusan Personel Amankan Haul Habib Muhammd Bin Thohir Al Hadad di Kota Tegal Korem 041 Gelar Turnamen Tenis Beregu Putra se-Provinsi Bengkulu Perseteruan LSM Dengan Kepala Disdikbud Kota Bengkulu Jadi Perhatian Banyak Pihak

SJ News

Donald Trump Pertimbangkan untuk Kembali Maju sebagai Presiden Amerika Serikat

badge-check


Donald Trump Perbesar

Donald Trump

Satujuang- Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024.

Ia telah menyebut Gubernur Texas, Greg Abbott, sebagai salah satu calon potensial untuk posisi wakil presiden.

Trump mengapresiasi Abbott atas upayanya dalam menanggulangi masalah imigran ilegal di perbatasan Texas.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengkonfirmasi bahwa Abbott ada dalam daftar calon yang dipertimbangkannya, bersama dengan Senator Tim Scott dari South Carolina dan beberapa nama lainnya.

Meskipun Trump merupakan kandidat presiden paling unggul dari Partai Republik saat ini, dia menghadapi empat persidangan pidana yang dapat menghambat usahanya untuk terpilih kembali.

Tuduhan tersebut meliputi penanganan berkas rahasia pemerintah yang salah, pemalsuan dokumen bisnis, dan konspirasi untuk membatalkan hasil pemilihan 2020 di negara bagian Georgia.

Ia juga dihadapkan pada dakwaan federal terpisah yang menuduhnya campur tangan dalam pemilihan 2020.

Trump memiliki niat balas dendam terhadap lawan politiknya, termasuk Joe Biden dan jaksa-jaksa yang menuduhnya.

Ia secara terbuka mengekspresikan ambisinya untuk kembali berkuasa di Gedung Putih dan strategi politiknya termasuk membalas dendam terhadap mereka yang dianggapnya sebagai lawan politiknya.

Hasil survei dari Universitas Hukum Marquette menunjukkan bahwa Trump memiliki keunggulan tipis atas Biden dalam pemilihan presiden mendatang.

Survei tersebut menunjukkan bahwa 51 persen pemilih terdaftar akan memilih Trump, sementara 49 persen mendukung Biden.

Ketika menghitung pemilih potensial, dukungan terhadap Trump meningkat menjadi 52 persen, sementara dukungan terhadap Biden menurun menjadi 48 persen.

Survei juga menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih memilih Trump atas Nikki Haley jika Trump menjadi calon presiden dari Partai Republik.

Responden juga lebih percaya kepada Trump dalam masalah terkait imigrasi, keamanan perbatasan, dan ekonomi, sementara mereka lebih mempercayai Biden dalam hal kebijakan aborsi, layanan kesehatan, dan layanan keamanan sosial.(NT/tempo)

Trending di SJ News