Satujuang– Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia didukung oleh perkiraan defisit pasokan yang memperluas di kuartal keempat, Senin (18/9/23).
Hal ini terjadi setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan produksi, dan juga karena optimisme pemulihan permintaan minyak dari Tiongkok, yang merupakan salah satu importir terbesar di dunia.
Harga minyak mentah Brent berjangka naik 5 sen (0,1%), mencapai US$93,98 per barel pada 00.27 GMT.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS juga mengalami kenaikan sebesar 15 sen (0,2%) menjadi US$90,92 per barel.
Analis dari CMC Markets, Tina Teng, mengatakan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan stimulus Tiongkok, data ekonomi AS yang kuat, dan pemangkasan produksi oleh kelompok OPEC+ telah mendukung pergerakan positif dalam pasar minyak.
Perlu dicatat bahwa pemotongan rasio cadangan oleh bank sentral Tiongkok pekan lalu juga berkontribusi pada sentimen positif ini, karena hal ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan mendukung perekonomian Tiongkok.
Harga Brent dan WTI telah mengalami kenaikan selama tiga pekan berturut-turut dan mencapai level tertinggi sejak November, seiring dengan perpanjangan pengurangan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia hingga akhir tahun, sesuai rencana OPEC+.
Kedua kontrak tersebut juga mengalami kenaikan kuartalan terbesar sejak kuartal pertama 2022, dengan pemangkasan produksi yang dipimpin oleh Arab Saudi yang telah berhasil menstabilkan pasar pada bulan Juli.
Namun, saat ini ada kemungkinan pasar akan mengalami defisit sebesar 2 juta barel per hari pada kuartal keempat.
Sementara pertumbuhan permintaan minyak global diperkirakan mencapai 2,1 juta barel per hari, sesuai perkiraan Badan Energi Internasional dan OPEC.
Pelaku pasar juga memperhatikan keputusan bank sentral, termasuk The Federal Reserve (The Fed), mengenai kebijakan suku bunga pekan ini.
Kemungkinan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi tetap berpegang pada sikap hawkish. Ini bisa melemahkan dolar AS dan membuat minyak lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.(CNN)