Satujuang- Defisit keuangan Israel meningkat menjadi 7,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) selama 12 bulan terakhir, mencapai NIS 137,7 miliar.
Target defisit fiskal sebesar 6,6% pada akhir 2024 dianggap sulit dicapai, terutama setelah defisit bulan Mei mencapai NIS 10 miliar.
Penundaan pembayaran pajak menjelang Paskah menyumbang sekitar NIS 14,8 miliar terhadap defisit tersebut.
Belanja pemerintah meningkat sebesar 35%, mencapai NIS 249,3 miliar sejak awal tahun, dengan peningkatan belanja pemerintah secara keseluruhan sekitar 10,7%.

Meskipun biaya perang tidak termasuk dalam defisit tersebut, Israel telah mengalami peningkatan belanja pemerintah sekitar 10,7%.
Perkiraan menunjukkan bahwa defisit akan mencapai puncaknya pada bulan September sebelum mengalami penurunan, meskipun Departemen Akuntan Jenderal memperkirakan defisit fiskal akan berakhir pada tahun 2024 di kisaran 8% PDB.
Kepala bank sentral memperkirakan kerugian perang Gaza mencapai NIS 250 miliar pada tahun 2025, sementara pentingnya menemukan keseimbangan antara keamanan dan perekonomian ditekankan.(Red/Republika)