Satujuang– Dampak kemarau yang terjadi di Bengkulu menyebabkan 500 hektare sawah di kabupaten Seluma mengalami gagal panen.
Saat ini, masyarakat 15 Desa di Kecamatan Talo mulai mengalami kesulitan mendapatkan beras untuk makan. Selain semakin langka, harga beras pun kian hari kian mahal.
“Saat ini kami tengah mengalami krisis beras jadi kami meminta solusi dari pemerintah dan bulog terkait masalah ini,” terang Kepala Desa Lubuk Gio, Ansori, Kamis (14/9/23).
Para Kades dari 15 Desa yang mengalami krisis beras sudah mengajukan usulan tertulis ke kantor Camat agar digelar operasi pasar.
Mereka meminta pihak Kecamatan Talo untuk menyampaikan permasalahan ini ke Dinas Perindagkop dan UKM lalu ke Bulog Provinsi Bengkulu.
“Musim kemarau ini menyebabkan kami gagal panen, sawah dan ladang kami kering ,” imbuh Ansori.
Masyarakat meminta agar pemerintah cepat tanggap membantu mereka dalam menghadapi keadaan krisis yang dialami mereka saat ini.
Salah satunya bantuan pemerintah lewat Bulog agar dapat menjual beras dengan harga murah di daerah mereka.(oza)