Menu

Mode Gelap
UMP 2025 Naik, Berikut Rincian di Beberapa Provinsi Tikus Dalam Rumah? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara Nikmati Meta AI dan Fitur Canggih WhatsApp Versi Terbaru Pemdes Air Kopras Salurkan BLT-DD Untuk 47 KPM Membatalkan Salat Saat Bencana Alam? Ini Pandangan Islam

SJ News

Covid di Jateng Membaik, Ganjar Minta Jaga Prokes Saat Ibadah Ramadhan

badge-check


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Perbesar

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

 – Gubernur  memastikan kondisi  di  saat ini kondisinya mulai membaik.

Namun begitu, Ganjar meminta jajarannya siaga menghadapi rencana  menerapkan PPKM Level 1 saat lebaran.

Kondisi covidnya mulai membaik dan kami kontrol terus dari sisi rumah sakitnya Alhamdulillah tidak ada ledakan apapun jadi semuanya serba siap, kata Ganjar ketika dihubungi, Kamis (24/3/22).

Meski begitu, Ganjar memastikan seluruh jajarannya untuk siaga dan terus mengikuti perkembangan situasi  selama bulan Ramadan. Di sisi lain,  juga terus dipercepat.

Mudah-mudahan di bulan ramadan itu akan betul-betul menurun karena kita mesti genjot vaksin sampai yang boosting juga, katanya.

Membangun kesadaran masyarakat, lanjut Ganjar, penting dilakukan selama .

Sehingga pelaksanaan ibadah tetap berjalan dengan  yang ketat dan  bisa dilakukan dengan tenang.

Ini juga momentum buat kontribusi yang bisa diberikan oleh warga, ujarnya.

, lanjut Ganjar, sudah siap dan tinggal membuka kartu lama. Artinya, pengalaman yang sudah ada tinggal diterapkan lagi jika terjadi ledakan kasus.

Jadi sebenarnya tinggal memutar kaset lama saja sebenarnya nanti menyiapkan bagaimana trafficnya, kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, siaga dilakukan dengan pemantauan berkala.

Seperti pengalaman yang sebelumnya, lanjut Ganjar, outbreak tidak terjadi pada saat  tapi baru terlihat dua minggu setelahnya.

Penularan covid itu kan terjadi tidak pada hari itu, tapi dihitung setidaknya 14 hari apakah terjadi ledakan atau tidak, terang Ganjar.

Makanya  akan jadi ukuran, ketika tarawih dilakukan semuanya bisa tertib tetap pakai masker dalam mengikuti ibadahnya, mudah-mudahan nanti juga akan melakukan itu, ujarnya.

Sehingga momen  yang telah dirindukan selama dua tahun, akan terlaksana tahun ini.

Maka seandainya nanti  betul-betul memutuskan  dilakukan, semua masing-masing di antara kita taat prokes minimum maskernya nggak dilepas saja itu sudah sangat membantu dan ini akan menjadi  yang dinanti setelah dua tahun, tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas  Provinsi , tren kasus  terus menurun.

Tercatat mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret, total kasus konfirmasi harian mencapai 6.000 kasus menjadi 771 kasus.

Sementara, kasus aktif harian pada bulan Februari tertinggi mencapai angka 22ribuan kasus dan pada 23 Maret, angkanya turun drastis menjadi 5.000 kasus.

Keterisian Tempat Tidur Isolasi maupun ICU, hingga akhir Maret juga mengalami penurunan.

Saat ini, keterisian TT Isolasi hanya terpakai 1.136 atau 12,26% dari total 9.269 TT. Sedangkan keterisian TT ICU hanya terpakai 220 TT atau 21.28% dari total 1034 TT. (had)

Trending di SJ News