Menu

Mode Gelap
Produksi Pangan Meningkat, Prabowo Pastikan Stop Impor Beras 2025 Panduan Memilih Ekstensi Domain yang Tepat untuk Website Anda Banyak Semut di Rumah? Ini Cara Efektif Membasminya Prabowo Pastikan Penurunan Harga Tiket Tidak Bebani Maskapai Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak

SJ News

BMKG: Suhu Panas Ekstrem Capai 38,4 Derajat di Beberapa Wilayah Indonesia Ini 

badge-check


BMKG Perbesar

BMKG

Jakarta- BMKG memperingatkan masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia agar waspada terhadap suhu panas maksimum harian yang mencapai 37 hingga 38,4 derajat Celsius.

Menurut analisa tim ahli meteorologi BMKG, suhu tertinggi tercatat di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan angka mencapai 38,4 derajat Celsius.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming, menjelaskan bahwa suhu panas ekstrem lebih dari 37 derajat Celsius.

Ini juga melanda beberapa daerah seperti Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, dan Bima di Nusa Tenggara Barat dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, kota seperti Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Sidoarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatera Selatan mencatat suhu maksimum antara 35,4 hingga 36,4 derajat Celsius.

Suhu tinggi juga terdeteksi di wilayah lain, seperti Jakarta dan Banten, serta beberapa daerah di Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah, dengan rentang suhu maksimum antara 34,6 hingga 34,9 derajat Celsius.

Fenomena ini diakibatkan minimnya tutupan awan dan posisi semu matahari yang berada tepat di atas khatulistiwa.

Namun, BMKG menegaskan bahwa kondisi ini masih tergolong normal dan tidak berpengaruh pada perubahan musim di Indonesia.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan konsumsi air agar terhindar dari dehidrasi, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

Penggunaan pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, serta tabir surya juga disarankan guna melindungi tubuh dari paparan sinar ultraviolet (UV).

Trending di SJ News