Menu

Mode Gelap
Kembali Muncul Fenomena Sungai di Atas Jalan Wilayah Rejang Lebong Makan Bergizi Gratis di Kota Pekalongan Baru Untuk 2 Kecamatan, Karena DPRD Kota Blitar Gelar Rapat Gabungan: Hidupkan Pasar Legi Dengan Berbagai Event 5 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Bisa Bikin Kamu Cepat Tua! Mau Puasa Lancar? Ini 7 Tips Penting yang Wajib Kamu Lakukan Sebelum Puasa! Jelang Idul Fitri 2025, Presiden Prabowo Beri Diskon Harga Tiket Hingga Tarif Tol

SJ News

Bertemu Antony Blinken, MbS Desak Agresi di Gaza Dihentikan

badge-check


MbS Perbesar

MbS

Satujuang- Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, Mohammed bin Salman (MbS) mendesak agresi di Gaza segera dihentikan.

Dilansir dari cnn, selama pertemuan, MbS menekankan perlunya mengintensifkan tindakan kemanusiaan serta pembentukan jalan guna memulihkan stabilitas dan proses perdamaian di Palestina.

“Dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” demikian keterangan MbS, Senin (8/1/24).

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Blinken menggarisbawahi perlunya mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza yang kian mengenaskan imbas perang yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.

Blinken dalam keterangannya melalui Kementerian Luar Negeri AS juga berupaya untuk mencegah penyebaran konflik lebih lanjut.

“Blinken menekankan pentingnya membangun kawasan yang lebih aman, sejahtera, dan terintegrasi, termasuk melalui pembentukan negara Palestina yang merdeka,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri AS.

Dalam beberapa waktu terakhir, Blinken melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk membahas situasi Gaza dan mencegah konflik menyebar seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan perang kawasan.

Selama perjalanannya, Blinken juga bicara tentang rencana pembangunan kembali Gaza serta pembentukan pemerintahan daerah kantong itu.

“Sejumlah negara seperti Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki akan mempertimbangkan untuk berpartisipasi dan berkontribusi soal Gaza usai perang berakhir,” terang Kementerian Luar Negeri AS.

Sebelumnya, negara-negara tersebut menolak rencana pascaperang dan bersikeras bahwa harus ada gencatan senjata dulu untuk memulai semuanya.

Sejak 7 Oktober lalu, agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan 23.084 orang per Selasa (9/1).

Mayoritas korban tewas adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, sebanyak 58.926 lainnya terluka.

Trending di SJ News