Taipei– Ketegangan antara China dan Taiwan terus meningkat, dengan China tetap mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.
Untuk menghadapi ancaman ini, Taiwan telah mempersiapkan diri secara militer, termasuk dengan menggunakan senjata andalan mereka, yaitu drone bunuh diri.
Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Taiwan memperlihatkan kemampuan drone bunuh diri mereka yang dikenal sebagai Chien Hsiang.
Drone ini diluncurkan dari kendaraan menggunakan roket. Setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, drone ini menggunakan mesin pendorong kecil untuk mengarah langsung ke target yang telah dikunci dan menabraknya.
Ada dua jenis Chien Hsiang yang telah dikembangkan oleh Taiwan, satu dengan sistem panduan pencitraan target untuk serangan presisi dari jarak jauh dan satu lagi dengan sistem panduan posisi dari satelit untuk target yang bernilai tinggi.
Dilaporkan bahwa kedua jenis drone ini membawa hulu ledak dengan daya ledak yang tinggi.
Selain itu, Taiwan sedang mengembangkan empat proyek lainnya untuk mempersiapkan senjata baru ini, termasuk depot penyimpanan dan fasilitas pemeliharaan.
Menurut laporan, Chien Hsiang akan menjadi perlengkapan standar bagi brigade Pertahanan Udara dan Artileri Angkatan Udara Taiwan, dengan produksi 104 drone semacam itu diharapkan selesai pada tahun 2025.
Drone ini memiliki waktu terbang maksimum selama 5 jam, dengan jangkauan target mencapai 1.000 kilometer.
Chien Hsiang dapat diprogram untuk terbang ke lokasi yang ditentukan dan mencari targetnya sendiri di sana.