Babinsa Dilatih Lacak Kasus Covid Menggunakan Aplikasi Silacak

Avatar Of Wared

Boyan Tanjung – Guna meminimalisir dampak penyebaran di wilayah kerja Komando Distrik Militer (Kodim) 1206/PSB, berbagai upaya dilakukan.

Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan training tracer kepada seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Babinsa Dilatih Lacak Kasus Covid Menggunakan Aplikasi Silacak

Kali ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Boyan Tanjung, Kecamatan Boyan, Kabupaten , Jumat (18/06/2021).

Kapuskes Boyan Tanjung Ahmad Yadi menyampaikan ”Kegiatan yang menghadirkan Babinsa dan jajaran Puskesmas ini diharapkan dapat menjadi sarana penghubung penerapan di wilayah, sehingga besar harapannya dapat menekan penyebaran di wilayah , khususnya Kecamatan Boyan Tanjung, ” ujar Ahmad Yadi

Baca Juga :  Gelar Linmas, Polres BS dan Satpol PP Latihan Bersama

Adapun penyampaian materi penanganan dan tracking contact serta pengenalan dan penggunaan Silacak oleh Epidemiolog Dinkes Kabupaten melalui pihak Puskesmas Boyan Tanjung.

Lebih lanjut Ahmad Yadi menjelaskan bahwa usai pelatihan ini para Babinsa diharapkan dapat menjadi agen-agen dalam upaya pencegahan penyebaran di wilayah kerjanya masing-masing.

Baca Juga :  Wujudkan Komitmen Kapolri Luncurkan Aplikasi Monitoring Karantina Presisi

“Adapun hasil dari training ini diharapkan para Babinsa dapat menjadi agen-agen pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan terhadap di wilayahnya masing-masing,” tandasnya.

Sementara itu, Babinsa 08/Bunut Hilir Kopda Deni menjelaskan, bahwa pelatihan Babinsa yang dilaksanakan adalah kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Boyan Tanjung guna menunjang pelaksanaan tugas Babinsa agar mampu melaksanakan tracer dengan maksimal, agar Babinsa bisa mengetahui standar tracer terhadap warga yang kemungkinan terkonfirmasi ,” ujar Deni.

Baca Juga :  Januari 2021 Positif Covid-19 Indonesia Tembus 1 Juta Lebih

“Kami selaku Apkowil Boyan Tanjung mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas melalui pihak Puskesmas serta seluruh paramedis yang telah memberikan pelatihan kepada kami. Karena dengan metode ini sehingga dapat cepat memutus dan yang paling bahaya sekarang ini yaitu orang tanpa gejala (OTG),” tutup Babinsa Kopda Deni. (Pendim 1206/PSB)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News