Akibat Jalan Rusak, Ibu Hamil dan Bayinya Meninggal Usai Ditandu Sarung

Editor: Raghmad

Pinrang –  Ibu hamil di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bernama Asmia (33) harus ditandu memakai sarung menuju Puskesmas terdekat yang berjarak 7 kilometer.

Asmia hendak lahiran, namun akses jalan menuju fasilitas kesehatan sulit untuk dilintasi kendaraan karna jalan tidak perna tidak perhatikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dalam video viral yang beredar di media sosial, tampak sejumlah warga menandu seorang ibu hamil menggunakan sarung dan sebilah bambu.

Kondisi jalan yang dilalui warga terlihat sangat sempit karna jalan tersebut di anak tirikan oleh pemkab dan pemerintah pusat.

Tampak jalanan yang dilalui juga terjal dan licin serta hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Bahkan warga terpaksa menyeberang sungai.

Bidan Desa Kariango, Syamsiar yang menemani Asmia mulai dari Dusun Buttu Batu hingga ke rumah sakit bercerita bagaimana perjuangannya bersama warga membawa Asmia ke puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Lasinrang yang berada di pusat kota.

Lanjut. Syamsiar mengatakan, awalnya Asmia menelponnya karena katanya dia sudah mau melahirkan pada Kamis malam lalu

Ternyata sudah pembukaan lengkap. Tapi, tiba-tiba Ibu Asmia tidak merasa sakit.

“Artinya sudah tidak normal. Jadi kami ambil inisiatif untuk bawa ke fasilitas kesehatan,” kata Syamsiar kepada wartawan, Sabtu (7/1/23).

Karena kondisinya sudah malam dan saat itu hujan lebat, akhirnya diputuskan agar Asmia dibawa ke puskesmas pada Jumat (6/1/23) pagi.

Pagi harinya itu, sekitar pukul 06.00 Wita, Syamsiar baru kumpulkan warga untuk membantu menggotong Ibu Asmia.

“Alhamdulillah, terkumpul dan  Pak Dusun Buttu Batu dan warga pun menggotong Ibu Asmia menggunakan sarung,” ucap Syamsiar.

Sementara, Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar menjelaskan, Asmia ditandu warga pada Jumat lalu.

Asmia diangkut dari Dusun Buttu Batu, Desa Kariango menuju Desa Bakaru.

“Itu warga gotong royong menandu Asmia pakai sarung jaraknya sekitar 7 kilometer ditandu, setelah tiba di Desa Kariango pakai mobil kesehatan diantar ke Puskesmas Salimbongan,” jelas Jafar, Minggu (8/1/23).

Setelah memakai mobil di Desa Bakaru, butuh waktu sekitar kurang lebih setengah jam menuju ke Puskesmas Salimbongan. Pada hari yang sama sekitar siang hari, Asmia kemudian melahirkan bayinya.

Tapi sayangnya bayi tersebut sudah meninggal saat dilahirkan kemudian Sabtu besoknya ibunya (Asmia) juga ikut anaknya berpulang ke Rahmatullah meninggal dunia” katanya.

Dia mengaku sulit bagi pemerintah desa untuk membangun akses jalan dan jembatan karena biaya yang dibutuhkan cukup lumayan besar.

Warga dusun Muttu batu berharap kepada Pemkab hingga pemerintah pusat agar kiranya untuk segera memperbaiki akses jalan tersebut. Sekaligus membangun jembatan.

“Sangat susah kalau cuma saya sendiri mau kerjakan, kami butuh bantuan dari Pemkab hingga pemerintah pusat kalau mau bangun akses di situ,” pungkasnya. (red/sattu).

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang> langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *