Satujuang- Hari ini dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi di Jawa Tengah menunjukkan aktivitas yang signifikan, Selasa (20/8/24).
BPPTKG melaporkan bahwa gunung tersebut mengeluarkan 29 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.900 meter.
Selama periode pengamatan, visual Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, setinggi 100 meter di atas puncak.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyebutkan bahwa terdapat 9 kali suara guguran yang terdengar dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Selain itu, data kegempaan menunjukkan 51 kali guguran dengan amplitudo antara 2 mm hingga 13 mm dan durasi antara 37.1 detik hingga 195.2 detik.
Fase Banyak atau Hybrid tercatat 2 kali dengan amplitudo 8 mm-13 mm dan S-P 0.2 detik -0.4 detik. Saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada level Siaga (Level III).
Risiko bahaya meliputi guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya hingga Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km, serta sektor tenggara hingga Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.
Lontaran material vulkanik, jika terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan waspada terhadap lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi.
Selain itu, masyarakat harus siap menghadapi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.(Red/kompas)