Menu

Mode Gelap
Polisi Beberkan Fakta Baru di Balik Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng Jakbar Pengancaman Advokad di Polda Bengkulu Disaksikan Seorang Lurah, Siap Jadi Saksi Oknum LSM Sebar Fitnah, Pengacara dan Wartawan di Bengkulu Lapor ke Polda Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi yang Perlu Diwaspadai Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak Bobby Kertanegara, Kucing Presiden Prabowo Subianto Jadi Tren Google 2024

SJ News

2 Tahanan Palestina Beberkan Penyiksaan Israel, Menyulut Protes Internasional

badge-check


Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu Perbesar

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Satujuang- 2 tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan, memberikan laporan yang menggemparkan tentang penyiksaan yang mereka alami oleh tentara Israel.

Dilansir dari VOA, meskipun militer Israel dengan tegas membantah tuduhan ini, para tahanan yang baru saja dibebaskan menunjukkan bukti fisik berupa memar dan bekas pukulan pada tubuh mereka.

Dalam kesaksian mereka, mereka mengungkapkan bahwa selama masa penahanan, mereka tidak hanya diperlakukan dengan tidak manusiawi, tetapi juga dihadapkan pada kondisi cuaca yang sangat dingin dan serangan fisik yang brutal.

Beberapa tahanan, seperti Nayef Ali, 22 tahun, memberikan kesaksian dramatis tentang perlakuan yang tidak manusiawi selama penahanannya di fasilitas Israel.

Dikatakan bahwa tangan mereka diikat di belakang punggung selama dua hari tanpa makan atau minum, dan mereka dilarang menggunakan toilet.

Selain itu, mereka mengalami pemukulan yang berkelanjutan. Kondisi buruk ini, bersama dengan klaim penyiksaan lainnya, menambahkan ketegangan pada situasi yang sudah memanas di kawasan tersebut.

Kecaman internasional semakin membesar ketika merebaknya rekaman video yang menunjukkan tahanan telanjang dengan mata ditutup dan tangan terikat.

Rekaman tersebut telah menciptakan gelombang protes yang luas, dengan tuntutan agar pihak Israel bertanggung jawab atas perlakuan yang melanggar hak asasi manusia.

Sementara itu, tentara Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kematian tahanan yang disebut sebagai “teroris di pusat penahanan militer,” menambah kompleksitas dalam dinamika ketegangan di wilayah tersebut.

Trending di SJ News