Satujuang- 2 ledakan maut mengguncang kota Kerman, Iran tenggara, menewaskan 103 orang dan melukai 141 lainnya.
Dilansir dari antara, peristiwa berdarah ini terjadi saat ribuan orang tengah berziarah untuk memperingati empat tahun wafatnya Jenderal Qassem Soleimani.
Yang mana Jenderal asal Kerman itu dibunuh oleh drone Amerika Serikat pada 3 Januari 2020.
Wakil Gubernur Provinsi Kerman, Rahman Jalali, memastikan bahwa ledakan tersebut adalah ulah para teroris.
Ayatollah Khamenei, Pemimpin Spritual Iran, menyatakan bahwa Iran akan menuntut pembalasan kepada para pelaku serangan tersebut.
Khamenei menegaskan bahwa para pelaku pasti akan mendapat hukuman yang adil dan setimpal atas tragedi ini.
Sementara itu, laman harian Inggris, The Guardian, melaporkan bahwa serangan ini terjadi dalam situasi genting di Timur Tengah, termasuk pertempuran sengit antara Hamas dan Israel di Gaza.
Serangan drone Israel di Beirut yang menewaskan pemimpin Hamas, dan serangan serupa di Damaskus, Suriah, yang menimpa petinggi militer Iran.
The Guardian mencatat bahwa serangan di Kerman tidak sesuai dengan pola serangan Israel terdahulu terhadap Iran.
Yang biasanya menargetkan tokoh-tokoh militer dan sains, bukan menyerang warga sipil dalam jumlah besar seperti yang terjadi di Kerman.